Tau Ngga? Kiper Piala Dunia Sepak Bola Amputasi Indonesia Berasal dari Lokasi TMMD Sengkuyung II dari Kodim 0713 Brebes

 


Brebes -  Indonesia menjadi satu dari 24 tim sepak bola amputasi untuk Piala Dunia Sepak Bola Amputasi (World Amputee Football Federation/WAFF) 2022.

Apa hubungannya dengan TMMD Sengkuyung II Tahun 2022 Kodim 0713 Brebes dengan Kiper Internasional di Piala Dunia Sepak Bola Amputasi Indonesia?

Salah satu warga Desa Cilibur, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes sebagai lokasi TMMD Sengkuyung ini adalah putra terbaik yang terpilih dalam Seleksi Atlet Sepak Bola Amputasi Indonesia, rencana pertandingan akan berlangsung di Turkiye pada Piala Dunia WAFF 2022 tanggal 1-9 September 2022. Dimana Indonesia berada di Grup C Piala Dunia WAFF 2022. Selain Indonesia, di Grup C adalah Inggris, Argentina, dan Amerika Serikat. 

Nur Hasim (25) penyandang cacat tangan 1 ini berasal dari Dukuh Ciklenteng, Desa Cilibur dimana titik nol TMMD Kodim 0713 Brebes.

Nur Hasim merasa senang dan bangga dengan adanya pembuatan jalan dari TNI yang sebelumnya warga Dukuh Luwung melewati 4 Dukuh dengan jarak 4 kilometer yaitu Dukuh Cilontar - Dukuh Ciku - Dukuh Wares dan masuk wilayah Dukuh Plompong dimana Plompong ini masuk dalam wilayah kecamatan Sirampog, kini warga Luwuh menuju Pasar dan lapangan sepakbola  Cilibur di Dukuh Ciklenteng, hanya ditempuh 1 kilometer saja.

Harapannya, pemuda dan warga Dukuh Ciklenteng bisa berlatih sepakbola dan mengharumkan nama Desa Cilibur serta meningkatnya aktifitas serta ekonomi bertambah.

“Saya mengungkapkan rasa bangga dan senang karena TNI dalam program TMMD Sengkuyung ini memberikan harapan baru peningkatan pembangunan, sebelumnya pemuda yang akan berlatih bola melambung melewati 4 dukuh, kini sudah dekat jaraknya”. Tutur Nur Hasim.

Ditambahkan bahwa “Sejak 27 Juni 2022, timnas sepak bola amputasi memasuki pemusatan latihan nasional (pelatnas). Dimana usia pelatnas baru 95 hari. Lokasi pelatnas berada di Lapangan Sports Club Serenia Mansion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Saya mohon do’a restu dan suport bapak Dandim 0713 Brebes, Letkol Infanteri Tentrem Basuki, Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti, SE., MH, Wakil Bupati H. Narjo,. SH.MH dan seluruh masyarakat kabupaten Brebes agar Tim Sepak Bola Amputasi Indonesia bisa  membawa harum Indonesia dikancah Dunia”. Ungkap Hasim saat dikonfirmasi Penerangan Kodim.

“Saya mengikuti seleksi diluar Club, mendaftar mandiri (perorangan) dengan mengandalkan fisik dan skill bola yang Seminggu 3 kali latihan (rabu, jum’at dan minggu) dilapangan Cilibur yanng digunakan upacara pembukaan dan penutupan TMMD kemarin, bersama dengan rekan-rekan lainnya dan juga dipandu oleh Kepala Desa Cilibur sebagai penyemangat pemuda dalam berlatih”. Imbuhnya.

“Awalnya saya mengikuti seleksi pesimis karena harus menggunakan bendera Club, di Brebes sendiri belum ada Persatuan Sepak Bola Amputasi, sehingga saya berusaha mengikuti seleksi dengan apa adanya, dengan memiliki kondisi fisik dan skill yang awalnya menjadi pemain belakang sebelum dijadikan Kiper seperti saat ini”. Papar Nur Hasim.

“Harapannya di Brebes ada Club Sepak Bola Amputasi, sehingga atlet-atlet yang seperti saya ini terwadahi dan tidak bingung dalam melangkah dalam seleksi menuju Piala Dunia Sepak Bola Amputasi”. Tutupnya.

Sementara Kepala Desa Cilubur Nurrohman, SH mengatakan “saya merasa senang dan bahagia karena TMMD Sengkuyung II Tahun 2022 disini, sangat bermanfaat sekali, karena mempermudah warga Dukuh Luwuh lebih dekat ke Kantor Pemerintahan Desa, Pasar, Sekolah, dan Lapangan Sepak Bola”. Ungkap Kades Cilibur.

Kini warga Cilibur merasakan manfaat TMMD dengan adanya pembuatan jalan tembus ke lapangan Sepak Bola dan sudah melahirkan Atlet Tingkat Dunia yang awalnya merumput dilapangan di Dukuh Terpencil Puncak Gunung Kecamatan Paguyangan, Kabupten Brebes, Jawa Tengah. Kamis (25/08/2022). (Pendim0713)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ajak Siswa Yang Lulus Berperan Dalam Membangun Bangsa

Jembatan Darurat Dibuat di Jalan Poros Desa Mlayang-Manggis Sirampog Brebes

TNI Membentuk Mental, Kedisiplinan dan Jiwa Nasionalisme di Era Milenial