Kesiapan Relawan Bangbara Salem di Jalur Mudik Ekstrim Gunung Lio

 

Brebes – Relawan gabungan di Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, siap bertugas untuk memberikan rasa aman kepada para pemudik lebaran yang melewati Jalan Provinsi Brebes (utara) menuju Majenang Cilacap (selatan), khususnya di tanjakan maupun turunan ekstrim Gunung Lio yang sering memakan korban jiwa.

Tampak tim gabungan yang terdiri dari TNI Koramil 13 Salem Kodim 0713 Brebes, Polsek Salem, Nakes Puskesmas Salem dan Puskesmas Bentar, Satpol PP Salem, Relawan Bangbara, dan Banser, sedang melakukan apel gelar perlengkapan evakuasi di Pos Relawan Bangbara Kampung Jalubang, Desa Bentar, Salem, termasuk mesin genset untuk penerangan. Minggu sore (16/4/2023).

Disampaikan Serma Wartono anggota unit intel Kodim Brebes wilayah Salem dan juga salah satu Pembina Relawan Bangbara Salem, bahwa anggota gabungan akan mulai mengisi pos tanggap bencana di tanjakan/turunan Panglimunan di Gunung Lio mulai malam hari setelah apel tersebut.

Bagi yang terkena jadwal jaga, mereka akan tetap di posko bahkan saat sahur maupun buka puasa.

“Posko Relawan Terpadu ini akan beroperasi selama 24 jam dari H-5 sampai H+5 Idul Fitri 1444 H di jalur alternatif dari jalur utara menuju jalur selatan dan sebaliknya,” terang Wartono.

Lanjut Wartono, posko di ketinggian di perbatasan antara wilayah Kecamatan Banjarharjo dan Salem itu sangat strategis karena berada di jalur dimana kendaraan bermotor khususnya motor matic sering mengalami kecelakaan masuk ke jurang di wilayah Gunung Lio akibat rem blong.

Menurut Wartono juga, pemudik yang mengalami kecelakaan masuk ke jurang akibat rem blong atau tidak siap memasuki tikungan patah dengan kondisi tanjakan/turunan terjal dan kiri-kanan jurang, diakibatkan mereka hanya mengikuti google map sehingga tidak mengenal medan.

“Kami juga mulai memasang rambu-rambu lalu-lintas dan banner peringatan agar para pengendara kendaraan bermotor lebih waspada dan berhenti sejenak di rest area darurat untuk mendinginkan rem cakram dengan air,” tandasnya.

Untuk diketahui, mayoritas kendaraan yang mengalami kecelakaan masuk ke jurang yaitu motor matic karena pemudik tidak mengenal kondisi jalan (medan) dan menggunakan rem secara berlebihan untuk mengurangi laju kendaraan saat menuruni turunan tajam dan ekstrim di wilayah jalur Gunung Lio. (Aan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ajak Siswa Yang Lulus Berperan Dalam Membangun Bangsa

Jembatan Darurat Dibuat di Jalan Poros Desa Mlayang-Manggis Sirampog Brebes

TNI Membentuk Mental, Kedisiplinan dan Jiwa Nasionalisme di Era Milenial